http://kimiadasar.com/teori-asam-basa-lewis/
TEORI ASAM BASA LEWIS

Konsep asam – basa menurut Bronsted Lowry mempunyai keterbatasan,
terutama di dalam menjelaskan reaksi – reaksi yang melibatkan senyawa
tanpa proton (H+), misalnya reaksi antara senyawa NH3 dan BF3, serta beberapa reaksi yang melibatkan senyawa kompleks.
Pada tahun 1932, ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai
asam – basa, sehingga dikenal adanya asam Lewis dan basa Lewis. Menurut teori asam basa Lewis tersebut, yang dimaksud dengan asam Lewis adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan elektron, sedangkan basa Lewis adalah senyawa
yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor
pasangan elektron. Teori asam basa Lewis ini lebih memperluas konsep
asam – basa yang teladikembangkan oleh Brosted Lowry.
Contoh teori asam basa Lewis
H+ + NH3
NH4+
BF3 + NH3
NH3BF3
Pada gambar di atas, ditunjukan bahwa ion H+merupakan asam Lewis karena mampu menerima pasangan elektron, sedangkan NH3 merupakan basa Lewis. Pada reaksi antara BF3 dengan NH3, yang merupakan asam Lewis adalah BF3 karena mampu menerima sepasang elektron, sedangkan NH3merupakan basa Lewis.
Konsep asam – basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan
kovalen koordinasi. Masih ingat kan ya? Ikatan kovalen koordinasi adalah
ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama yang
digunakan elektron tersebut berasal dari salah satu atom atau molekul
yang berikatan. Atom atau spesi yang yang memberikan pasangan elektron
di dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi akan bertindak sebagai
basa, sedangkan atom, molekul atau spesi yang menerima pasangan elektron
disebut sebagai asam. Dengan konsep ini dapat dijelaskan terjadinya
reaksi asam basa yang terjadi pada ion logam dengan suatu molekul atau
ion.
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)+(aq)
Asam Basa
Cd2+(aq) + 4I–(aq) → CdI4–(aq)
Asam Basa
Ni(s) + 4CO(g) → Ni(CO)4(g)
Asam Basa
Dalam dunia kedokteran dan farmasi dikenal adanya senyawa basa Lewis
yang digunakan sebagai obat keracunan logam berat, misalnya merkuri,
timbal, kadmium, dan sejenisnya. Obat tersebut dikelompokan sebagai
British Anti Lewis Acid (BAL). Kandungan obat tersebut antara lain
oksalat dan etilendiamintetraasetat (EDTA). Peranan BAL dalam obat
tersebut adalah mengikat logam berat agar mengganggu kerja enzim.
Hg2+(aq) + 2C2O42-(aq) → [Hg(C2O4)2]2-(aq)
Asam Basa
Cd2+(aq) + 2(EDTA4-)(aq) → [Cd(EDTA)2]6-(aq)
Asam Basa
Demikian ulasan mengenai teori asam basa Lewis . Jika ada masukan, saran
ataupun pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar